Reading Club

Pasta Ciello Ladies…(Kumpulances Kedua Balikpapan Reading Club)

We are back! Balikpapan Reading Club in Action!

Akhirnya…kami para pecinta buku/membaca pun berkumpul kembali sodara-sodara!

Kali ini di Pasta Ciello, sebuah…apa ya, restoran kecil di lantai II Mal BSB.

Tempatnya memang kebetulan langganan saya, suasananya menyenangkan karena dekorasi yang diatur sedemikian rupa sehingga terkesan berbeda dari restoran lainnya (sulit dijelaskan, cobalah berkunjung sendiri), dan makanannya pun mantap di lidah (biarpun belum tentu di kantong…hehehehe).

Biasanya kami selalu saling bertukar sapa dalam email sebelum bertemu. Dimulai dari bu Ketua, Mbak Mei, yang dengan sigap mengingatkan bahwa hari ini sudah dijadwalkan untuk bertemu jam 15:00 (yang mana sebenarnya saya hampir lupa kalau waktu ketemuannya jam 15:00, kalau gak baca email kayaknya baru jam 16:00 saya datang). Yang datang ternyata cukup lengkap (Mbak Mei, Nina, Nissa, Milla), bahkan bertambah dua teman baru (Nenno dan Maya).

Pada pertemuan kali ini yang dibahas adalah buku dengan genre sesuai kesepakatan sebelumnya, FANTASY! Yay!

Tapi memang seperti yang beredar di email, ternyata beberapa teman mengalami “distraction” dalam menyelesaikan bacaannya. Termasuk saya.

Entah mengapa, sudah beberapa tahun terakhir saya sering kehilangan fokus dalam membaca buku. Sedang baca buku yang XXX, tahu-tahu pas melihat buku yang lain, jadi baca jug-a buku YYYY. Maka akhirnya saya sometimes membaca buku XXX dan lain waktu YYYY. Saya bisa membaca beberapa buku dalam hari ataupun kurun wake yang sama.

Sejak pertemuan pertama kami tang gal 7 September 2012, saya memang membaca empat buku dari genre Fantasy tersebut, tapi itu karena emang kebetulan saya pecinta buku Fantasy dari dulu. I guess there is always a little child in me who takes over when I read those kind of books.  Dan di tengah-tengah proses membaca buku-buku itu, tetap saja saya beberapa kali teralihkan untuk membaca yang lain, termasuk Franny and Zooey (lihat reviewnya di sini) dan masih juga menyelesaikan On Managing Yourself .

Namun demikian, jangan salahkan Bunda mengandung Balikpapan mendung (kriukk), kami tetap riang gembira dan ketawa-ketawa seru, apalagi dengan cerita Mbak Mei tentang Ubud Writers & Readers Festivals yang sudah berlangsung di awal Oktober lalu. Bikin ngiler untuk ikutan tahun depan.

Festival ini ternyata memang sudah menjadi kegiatan tahunan yang lingkupnya internasional. Isinya bermacam-macam, mulai dari workshop penulisan, pertunjukan teater, sampai ke peluncuran buku baru dari berbagai penulis, asing maupun lokal. Para sineas, penulis maupun pecinta buku pun bercampur baur di sini. Mbak Mei baik sekali membawakan semacam Event Catalogue yang isinya lengkap mulai dari detail acara sampai ke tokoh-tokoh sastra/penulis/sineas yang diundang ke acara tersebut.

Ubud Writers & Readers Festival, October 2012

Setelah berkicau kacau (culik dikit judul bukunya Indra Herlambang, pinjam ya Om) dan ketawa-ketawa, plus foto-foto, kami pun akhirnya bersepakat untuk membaca dan membahas Lalita, buku karya Ayu Utami, di pertemuan berikutnya. Saya pun pamit karena buru-buru mau sholat ashar, yang mana kemudian bikin saya lupa pamitan sama suami Mbak Mei, Nina and Annisa (maapkeun).

Semoga tercapai ya target bacanya teman-teman! Cemungudh !!!(menunggu digampar) and see you next month!

Reading Club

Balikpapan Reading Club

Awalnya saya merasa sedikit banget pecinta buku dan pembaca kayak saya di Balikpapan. Setidaknya di antara teman kantor, yang paling nyambung kalo diajak ngobrol tentang bacaan hanya beberapa orang, salah satunya bernama Mbak Ayang yang saat ini sedang ditugaskan di Paris, Perancis.

Bagi saya selama saya masih punya waktu membaca dan masih bisa mendapatkan bacaan yang saya mau, hidup di Balikpapan insyaAllah tidak masalah.

Tapi tentunya lebih asyik lagi kalau kecintaan kita terhadap bacaan tidak berhenti hanya pada tahapan membaca, tapi diperdalam dengan berpikir.

Kata orang, readers are many, thinkers are rare (lupa kata siapa). Dan salah satu cara yang sepertinya cukup ampuh untuk mempertajam pikiran kita adalah dengan berdiskusi.

Untungnya, saya dikenalkan dengan Mbak Mel, or sering juga dipanggil Mbak Mei, yang ternyata adalah sahabat Mbak Ayang.

Mbak Mel ternyata pecinta buku juga (oh senangnyahhh), dan lebih aktif dari saya dalam dunia penulisan, perbukuan, termasuk per”lukisan” (okeh, saya akui, ini sepertinya bukan istilah yang benar). Ditambah lagi kita sama-sama berprofesi di dunia HR, jadilah nyambung.

Ternyata eh ternyata lagi, saya juga dipertemukan dengan Nina Tunjung, salah satu teman les Perancis yang akif suratif terutama dalam kegiatan kampanye Balikpapan Berkebun. Nina ternyata mengenal Mbak Mel, karena mereka berada dalam suatu kelompok pendukung perpustakaan. Nina dan Mbak Mei juga berteman juga dengan Annisa dan Milla, yang merupakan pendiri/anggota Nulis Buku cabang Balikpapan.

Maka jadilah, kami berlima, sepakat untuk mulai bertemu dan mendiskusikan buku yang kami baca.

Pertemuan perdana dilakukan di rumah Mbak Mel, kalau tidak salah 8 September 2012.

Senang bisa bertemu dan berdiskusi dengan sesama pecinta buku.

At least we found a way to make our brain alive! 🙂

Maju terus pantang mundur ya teman-teman!

Pertemuan perdana Balikpapan Reading Club (halah…). Mari kita teruskan semangat membaca ya teman-teman!